Monday, September 26, 2016

Rumah Pohon Masamba ; Education Center of Nature And Recyling

AJAR DAN TANAMKAN
 
Disini kita sudah mengetahui betapa rusaknya hutan yang di akibatkan penebangan liar ataupun sebab pembukaan lahan perkebunan di tambah lagi karena kebakaran hutan.Jadi deforestasi hutan di Indonesia rata rata adalah 680.000 hektar pertahun. maka dari luas hutan Indonesia keseluruhan kurang lebih 133.300.543,98 dan beberapa tahun kedepan hutan kita mungkin akan menjadi cerita saja, bila kita tidak mencoba memperbaiki dan menjaganya.

Karena kerusakan hutan kita yang cukup pesat maka alam berangsur angsur mulai berubah, cuaca tidak menentu panas semakin panas karena lapisan ozon semakin menipis, banjir dimana mana sebab hutan tidak lagi mampu menahan endapan air. Selain itu maka sudah tentu banyak mahluk hidup yang kehilangan tempat tinggalnya.

Maka kini keadaan ini yang kita sebut: Global warming. Kira-kira hampir sebagian orang sudah mengetahui istilah tersebut. Global warming atau yang dalam bahasa Indonesia “Pemanasan Global” adalah peristiwa kenaikan suhu di permukaan bumi yang dapat memberikan dampak negatif bagi para penghuni bumi itu sendiri. Yang menjadi masalah adalah pemanasan global justru timbul karena ulah manusia tersebut. Banyak yang masih menganggapnya sebagai angin lalu. Dalam artian mereka sudah tahu tentang bahaya yang ditimbulkan namun tidak menyikapinya dengan serius.

Dampak pemanasan global tidaklah muncul secara tiba-tiba. Melainkan perlahan namun akan membawa efek yang lebih besar lagi seiring berjalannya waktu. Saat itulah banyak orang yang baru sadar mengenai adanya pemanasan global tersebut. Di sinilah peran anak anak remaja sangat dibutuhkan sebagai generasi penerus. Namun ironisnya, hanya sebagian kecil saja yang sudah sadar mengenai hal ini.

Sebagian atau mungkin hampir kebanyak anak anak remaja sudah tahu pemanasan global secara teori. Maksudnya hanya sekedar tahu, namun tidak melakukan pencegahan dan sebagainya. Contoh nyata, saat ada pelajaran yang membahas mengenai hal ini, mereka sudah benar menjawabnya. Tetapi dalam kehidupan sehari-hari masih saja ada yang membuang sampah sembarangan. Padahal tempat sampah sudah disediakan.
Tentunya sebagian dari kita sudah tahu apa saja yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Ya, menipisnya lapisan ozon bumi sehingga cahaya matahari tidak dapat ‘disaring’ dengan baik, dan akhirnya timbul panas yang berlebihan pada permukaan bumi. Itulah mengapa kita sering merasakan sinar matahari yang sangat terik. Lalu mengapa lapisan ozon kita bisa menipis?

Perlu diketahui manusia menjadi ‘dalang’ dibalik masalah ini. Karena ulah manusia-lah hal tersebut dapat terjadi. Penggunaan pendingin ruangan (AC) yang berlebihan, efek rumah kaca, penggunaan hair spray dan aerosol merupakan beberapa contoh dari penyebab pemanasan global yang bisa menimbulkan bahaya yang cukup serius bagi kelangsungan hidup manusia. Apa saja?

Salah satu akibat yang ditimbulkan adalah adanya hujan asam atau acid rain. Hujan ini secara alami di hasilkan oleh aktivitas gunung berapi dan dari proses biologis di tanah, rawa maupun laut. Tetapi mayoritas hujan asam dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti polusi kendaraan bermotor, pabrik industri, pembangkit tenaga listrik, dan pabrik pengolahan pertanian (terutama ammonia). Gas-gas yang dihasilkan terbawa angin hingga atmosfer sebelum menjadi asam dan terdeposit ke tanah.

Dampak yang lebih parah ialah mencairnya kutub selatan. Hal ini bisa membuat permukaan air laut meninggi sehingga dapat menenggelamkan pulau-pulau kecil dan makhluk hidup di dalamnya.

Dari berbagai masalah yang ditimbulkan, sebuah pertanyaan muncul. Apa yang harus kita lakukan? Bagaimana menanggulanginya? Kini peran generasi muda-lah yang sedang dibutuhkan. Kedisiplinan untuk menjalani hidup sehat hendaknya diterapkan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Dengan mengurangi penggunaan pendingin ruangan dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, kita sudah mengurangi jumlah polusi udara. Sehingga dapat meminimalisir dampak pemanasan global ke tingkat yang lebih serius. Pemerintah dan beberapa kelompok masyarakat saat ini juga sudah menerapkan gaya hidup ‘Go Green’ yakni menerapkan pola hidup sehat dengan peduli pada lingkungan. Bila kita sudah bisa dan memiliki kesadaran dari diri sendiri, kita dapat memiliki hidup yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.

Disini yang perlu di tekankan adalah Mari kita Sadari betapa pentingnya semesta alam bagi kelangsungan mahluk hidup yang ada di dalamnya, untuk generasi ke generasi yang akan datang dan mulailah sadar dari sekarang sebelum semua terlanjur musnah. Maka ajar generasi muda dan tanamkanlah, hijaukan kembali hutan, sejukkan Bumi lagi Adalah tugas kita bersama.

My Blog: http://gudangmyart.blogspot.co.id/
My Project on Youtube: https://www.youtube.com/watch?v=crT6-WoXIQs